Bingung Libur 1 Mei Mau Kemana? Ke Festival May Day di Ex Golf Senayan yuk!

Ke Festival May Day Yuk!!!

Libur pas May Day itu kadang suka bikin mati ya?!. Paling mentok-mentoknya ke bioskop sama gebetan. Nah, kali ini ada yang beda gan. Ada acara musik yang digelar dalam rangka memperingati hari buruh yang jatuh tepat pada tanggal 1 Mei 2017 bertempat di lapangan EX- Golf Senayan ^^

HARI BURUH itu apa sih???  itu adalah hari libur, yeaaaay!!! Bagusnya sih hari buruh sekarang diliburkan gan, dulu sih biasanya kita masih kerja, nah sejak tahun 2010 hari buruh diliburkan mengikuti Internasional, dimana buruh berhak libur di hari buruh ( tanpa potong cuti gan….)

Back to topic,, tanggal 1 Mei 2017 akan digelar hajatan Festival May Day 2017!! Acara ini turut mengundang semua pekerja yang libur pas 1 Mei 2017 atau yang belum pada kerja juga boleh eksis kok disini. Free Entry alias gratis tis tis.17818479_505491179839581_3653776881125163008_a

Acaranya ada apa aja sih?! ada Live Musik, Guest Star ada band Seventeen, Bazar super murah, senam poco-poco bareng, dan masih banyak lagi. Acara ini bermaksud mengajak para pekerja untuk merayakan libur May Day dengan penuh suka cita bersama gebetan atau ajak keluarga. Tag line May Day is a Happy cocok banget untuk merayakan libur hari buruh di tahun 2017

maydayisahappyday

Serikat Pekerja Luncurkan Buku ‘Quo vadis: Selintas Perjalanan Panjang Serikat Pekerja/Serikat Buruh Indonesia’

Selasa, 25 April 2017,  di Hotel Puri Denpasar Jakarta, Serikat Pekerja sukses meluncurkan buku berjudul ‘Quo vadis: Selintas Perjalanan Panjang Serikat Pekerja/Serikat Buruh Indonesia’. Peluncuran buku ini merupakan salah satu rangkaian acara dari kegiatan bertajuk Festival May Day 2017.

quo kompasiana 1

Kegiatan bertajuk “Festival May Day 2017”  tercetus atas dasar keinginan beberapa serikat pekerja yang ingin menyambut hari buruh melalui kegiatan bermanfaat yang penuh suka cita. Tentunya, kegiatan ini di dukung oleh pemerintah dan Apindo.

Buku Quo Vadis yang diluncurkan pada tanggal 25 April 2017 tersebut, berisikan perjalanan pergerakan serikat pekerja di Indonesia. Buku ini merupakan buah pikiran tim penyusun buku yang terdiri dari pengurus- pengurus beberapa serikat pekerja di Indonesia. Bapak Sjaiful DP, selaku ketua tim penyusun, berharap buku ini bisa menjadi satu catatan mengenai pergerakan serikat pekerja di Indonesia, serta bagaimana pergerakan serikat pekerja di Indonesia kedepannya, agar bisa berfungsi dengan lebih baik.

quo kompasiana 3

Menteri Ketenagakerjaan, Muhammad Hanif Dhakiri, menyambut baik acara ini dengan menghadiri sekaligus membuka acara. Beliau berharap kalangan buruh mau mengubah paradigma lama, dari buruh yang cenderung berhadapan untuk melawan pemerintah dan dunia usaha, menjadi kerjasama dan kemitraan.

“Saya melihat, selama ini gerakan buruh selalu dihadap-hadapkan dengan pemerintah dan dunia usaha. Saya ingin mengajak, bagaimana mentransformasikan dari paradigma berhadap-hadapan menjadi paradigma kerja sama,” ujar Menaker Hanif.

quo kompas 4

My Final Destination, It’s You!!

Hi there,,

This is my fast love story ever!

Well, after breaking-up with someone, i’m kinda having a mentally breakdown for a while, hahaha. The situation is not easy for me back then, it was a hard year ever!! I’m had a problem to move on and I made a stupid move by keeping my self close to my ex in many ways. Eniwey, after struggle so hard, I manage my self to finally move on and get in love again with someone that surprise me a lot. He was my college friend that I known since I was young. I never thougt, this could be happen, fiiiiiuuuuh!!

God give me a surprise ending, he send me this restless, stubborn, but sweet-heart person called “si mata coklat”. Buat yang bertanya2, how we could end up being a lover, I will give you a full story.

here the stories goes…

Tahun 2014 yang lalu gw berencana ke gunung Rinjani dan gw membutuhkan tas gunung. Keinget deh, kalo gw pernah punya temen satu angkatan yang merupakan anak pecinta alam, gw yakin seribu yakin dia pasti punya tas gunung. Berhubung gw gak pernah deket sama nih cowok meskipun satu angkatan, so I don’t have him phone number. Then, one day, ada acara arisan angkatan di salah satu mall di Jakarta. Berhubung itu mall, lumayan deket lokasinya sama kantor gw, jadilah gw dateng duluan. Then, gw liat nih “si mata cipit”yang baru masuk Mall dengan muka lurus ke depan. Gw panggil2 sampe jerit-jerit, dia gak denger. Oke fix, dia agak budek. Atau mungkin gw yang kelewat pendek, jadi dia gak liat, sedih hati Neneng. Akhirnya gw dan dia terjebak berdua karena yang lain blom juga nonggol. Kita putuskan buat makan duluan sambil ngobrol2 berdua. Ngomongin kerjaan masing2, sampe masalah percintaan. But nothing too deep.

Two Month after that, kita terlibat obrolan singkat lagi lewat wasap, yang kemudian menghasilkan janji ketemu untuk pergi ke situs gunung padang Cianjur. Gw yang emang hobi jalan jalan, sedangkan dia hobi touring, menemukan titik temu. Then we plan a travel journey. Sorenya, dia jemput gw, dengan motor kesayangan yang dia kasih nama “Johny”. Agak bete, karena si “mata cipit” mewanti gw berkali-kali buat jangan bawa barang kebanyakan. Dia pikir gw perempuan pada umumnya, yang kalo traveling kelewat heboh bawa make up kali ya. Grrrrrr!!! Dia gak tau kalo gw adalah perempuan yang males mandi, males dandan, gak punya make up, kalo ngomong ngasal, dan perempuan yang udah pernah ke puncak gunung Rinjani dan semeru, lalu kemudian terjebak badai di atas ketinggian. Gw merasa tersinggung, karena telah di cap sebagai cewek yang gak bisa diajak jalan ala backpacker. Doh!! He just don’t know me at all. Intinya, gw emang agak sensi kalo ada orang yang gak bisa melihat sisi maskulinitas gw. I only had small part of being “feminim” and bigger part of being “masculine”.

Perjalanan dengan motor dari ke situs gunung padang, Cianjur, terasa menyenangkan. Bahkan kita mampir dulu di kota yang selalu membuat gw rindu, yaitu Jatinangor. The journey was fun, but there is no feeling at all. Perjalanan ini lebih kepada journey with friendship, kita mulai terlibat obrolan yang lebih “deep” terutama soal kehidupan dan permantanan.

Setelah dari perjalanan ke situs gunung padang, gw dan “mata cipit” mulai sering ketemu. Kita habiskan waktu dengan nonton, hunting makanan, sampe belanja baju bekas. Gw mulai akrab dengan dudukan si motor bernama Johny, yang gak pernah bosen menemani kita menerobos kemacetan jakarta. But, as you know, there is no feeling yet. We just killing time together, pure as a friend. Gw masih terjebak di masa lalu, demikian juga dia. Kita berdua, belum punya banyak energi buat cinta yang baru

Until One day……..——————————

Until one day, I can see his “Thunder”

Sampai suatu ketika, gw melihat kilatan cahaya yang dari mata-nya yang kecoklatan. Melihat cahaya ini, bikin gw ketagihan. Kilatan cahaya punya dia, efeknya dramatis. Terang-benderang. Gw jelaskan, setiap orang pada umumnya punya semacam kilatan cahaya alias “Thunder” yang akan terpancar kuat kalo orang ini lagi luar biasa senang. Dia yang kmaren-kmaren itu menjalani hari biasa saja, hanya untuk kerja dan makan, tanpa tujuan hidup. Terlihat luar biasa senang, pada saat kita berada di Gambir jam 20.00 dan kemudian berencana traveling naik kereta dadakan, tanpa rencana, tanpa pakaian ganti, dan tanpa banyak berfikir. He was so happy back then. Dia seneng banget. Kilatan cahayanya menguat. Efek menyenangkan pada saat manusia keluar dari zona aman, untuk kemudian merangkul spontanitas, memang memberikan sensasi “merasa hidup” kepada siapa pun.

Semenjak itu, bareng dia, gw mulai melakukan banyak perjalanan spontanitas. Dari mulai ke Dieng, Yogya, Purwakarta, Bogor,and Cianjur. Then we start to getting know with each others while traveling. Inside the train, buss, or while we riding with his favorite motorcycle ‘Johny’…

Ummm…The rest was history, We get married 16 August 2015 🙂

He was My Final Destination

Indahnya Lavender, di gunung Semeru

One of the best things that happen in my life, was going to Semeru mountain! The journey, was so freakin amazing

Sebagai blogger pemalas, menunda nulis postingan sudah makanan sehari hari saya. Tapi kali ini, malasnya udah kelewatan bener. Bayangin aja sodara sodara traveler, perjalanan ke Semeru sudah saya lalui tahun lalu alias 2013. And as you can see…I’m posting in 2014. Setahun setelahnya…terereeeeeet tererrrrot!!! Harusnya saya dapet award sebagai blogger paling malas Indonesia..huhuhu!!

Begining..
Begining..

Part yang masih saya inget dari perjalanan ke Semeru adalah part yang susah susah seperti tas yang berat, kompor yang mendadak gak nyala pas mau masak, logistik makanan yang kurang, dan anggota rombongan yang tepar. Buat mas mas atau mbak mbak yang mau ke gunung semeru, tips naik gunung yang bisa saya berikan adalah: LEBIHIN LOGISTIK!!! Gak masalah deh, bawaan makin berat gara gara bawa makanan. Karena kalau di gunung, mendingan kelebihan makanan ketimbang kekurangan makanan. Kecuali kalau di sana ada seven eleven sih gak papa…

sem 2

Kalau ke gunung, suka ada hal mistis! Nah pas di Semeru ada juga nih. Jadi pas pulang dari ranu kumbolo ke desa ranu pani, kita memang sengaja nyewa porter. Anehnya sepanjang perjalanan, si porter ngisep rokok kuat kuat sampe asapnya ke arah muka muka kita yang emang berjalan di belakang porter. Ternyata begitu sampai di desa Ranu Pani, si porter cerita kalo dia itu barusan ngusir yang pada ngikut…katanya sih banyak yang ngikutin saya…sebagai satu satunya perempuan di rombongan, hiks! Tapi berhubung aku punya Tuhan, jadi ya santai aja! Toh selama di gunung saya gak berbuat yang aneh aneh dan selalu menjaga omongan. I know, God always with me 😀

Sunrise at Ranu Kumbolo
Sunrise at Ranu Kumbolo

Perjalanan ke puncak gunung semeru, SERUUUU!! Buat yang mw ke sana jangan lupa bawa treking poll, it was really help..sangat membantu pas ditanjakkan pasir. Bekali diri dengan makanan ringan seperti coklat beng beng dan air susu jahe buat menghangatkan badan. Karena…Dinginnya udara pas muncak, luar biasa deh. Saat muncak, saya sarankan untuk terus berjalan meskipun pelan kayak kura kura, karena kalau berhenti angin dingin akan terasa sekali menusuk tulang.

Perasaan saya meluap luap girang, begitu melihat bendera merah putih di puncak gunung Semeru, rasanya….TERHARU!!! Air mata tergenang singkat di mata. Big Thanks to my partner in crime…yang berkat semangatnya, saya bisa sampe puncak. Mungkin klw gak ada dia, bisa bisa saya udah patah arang duluan. Sayangnya, pas saya nanjak puncak Semeru cuaca lagi badai, jadi gak dapet pemandangan apa apa deh 😦

sem 4

Kenapa ke gunung?! Kalau saya jawab karena pemandangannnya indah, terlalu mainstreams ah!! Lebih dari itu, Gunung buat saya adalah tempat paling gampang buat cari temen. Ada rasa saling peduli yang terpancar kuat diantara sesama pendaki, meskipun baru kenal. Berawal dari sebuah pertemuan singkat di gunung, berlanjut menjadi sahabat di kota, how amazing is that?!

Di gunung, saya makin dekat dengan Tuhan. Karena merasa tak berdaya dan hanya bisa berpasrah diri. Sayup sayup, saya mendengar Tuhan berbisik “indahkan?!”…..ya Rab, ALAM mu begitu Indah ..I LOVE IT!!!

 

sem 5

Muncak Semeru
Muncak Semeru